Ini Juga Ilmu

Tips & Trik Handphone Kemasukan Air

Selalu ada kemungkinan ponsel terjatuh ke dalam air tanpa disengaja, atau basah kuyup ketika Anda menerjang hujan. Padahal barang elektronik sangat rentan rusak jika terkena air. Sebelum Anda buru-buru memperbaikinya ke teknisi, ada baiknya Anda berusaha terlebih dahulu menyelamatkan ponsel itu. Siapa tahu ponsel Anda pulih tanpa perlu ke bengkel. Simak tips berikut ini, yang dikutip detikINET dari WikiHow, Senin (3/3/2008). 

1) Jika ponsel Anda terendam, keluarkan ponsel dari air secepatnya untuk mencegah komponen bagian dalam terkontaminasi air. Dalam beberapa kasus, casing ponsel memang cukup rapat untuk mencegah rembesan air. Namun hal ini hanya akan bertahan selama beberapa puluh detik. 
2) Segera keluarkan baterai dari dalam ponsel. Memutus aliran sumber daya angatlah penting untuk meminimalisir kemungkinan kerusakan ponsel. Beberapa sirkuit elektronik dinyatakan bisa tetap bertahan dalam keadaan basah, jika tidak terhubung dengan sumber daya. 
3) Segera keluarkan juga kartu SIM Anda untuk mencegah kemungkinan kerusakan atau kehilangan data. Anda tentu tak ingin phonebook atau SMS penting Anda lenyap. Biarkan kartu SIM Anda sampai benar-benar kering sebelum Anda mengecek kondisinya. 
4) Keringkan ponsel sampai benar-benar kering. Gunakan kain yang bisa menyerap air. Jika ada, gunakan juga pengering rambut alias hair dryer. Namun pastikan ponsel Anda jangan sampai terlalu panas. Jangan pula meletakkannya di microwave. Ponsel yang terlalu panas dilaporkan bisa meledak. 
5) Uji coba kondisi ponsel Anda setelah benar-benar kering. Jika ponsel ngadat, periksalah apakah ponsel atau baterai Anda yang rusak, dengan memakai baterai cadangan. Jika hanya baterainya yang rusak, Anda tinggal membeli yang baru. 
6) Jika seluruh langkah tersebut telah Anda lakukan namun ponsel tetap mengalami kerusakan, apa boleh buat, Anda tampaknya harus mengandalkan jasa teknisi ponsel. Namun ingat, Anda harus mencari teknisi ponsel yang terpercaya. 


Sumber :
detikinet.com
http://www.situshp.com/artikel/2/2-handphone_kemasukan_air.html



Total Quality Management

Pada intinya, Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen untuk sukses jangka panjang melalui kepuasan pelanggan. 
Dalam upaya TQM, semua anggota organisasi berpartisipasi dalam proses meningkatkan, produk, layanan dan budaya di mana mereka bekerja. 
Metode untuk menerapkan pendekatan ini berasal dari ajaran para pemimpin berkualitas seperti Philip B. Crosby, W. Edwards Deming, Armand V. Feigenbaum, Kaoru Ishikawa dan Joseph M. Juran. 

Konsep inti dalam pelaksanaan TQM Deming 14 poin, satu set praktek manajemen untuk membantu perusahaan meningkatkan kualitas dan produktivitas: 
Buat keteguhan tujuan untuk meningkatkan produk dan jasa. 
Mengadopsi filosofi baru. 
Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas. 
Akhir praktek pemberian bisnis pada harga saja, melainkan meminimalkan total biaya dengan bekerja dengan pemasok tunggal. 
Meningkatkan terus-menerus dan selamanya setiap proses perencanaan, produksi dan pelayanan. 
Lembaga pelatihan pada pekerjaan. 
Mengadopsi dan kepemimpinan lembaga. 
Mengusir rasa takut. 
Meruntuhkan penghalang antara daerah staf. 
Hilangkan slogan-slogan, desakan dan target untuk tenaga kerja. 
Hilangkan kuota numerik untuk tenaga kerja dan tujuan numerik untuk manajemen. 
Hapus hambatan yang merampok orang kebanggaan pengerjaan, dan menghilangkan rating tahunan atau merit system. 
Institut program kuat pendidikan dan pengembangan diri bagi semua orang. 
Masukkan semua orang di perusahaan untuk bekerja mencapai transformasi. 


Istilah "Total Quality Management" telah kehilangan dukungan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir: "manajemen mutu" umumnya diganti. "Total Quality Management," Namun, masih digunakan secara luas di Eropa.
Total Quality Management didefinisikan sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen (Dipietro,1993;Greg et al,1994). Pengertian TQM secara rinci (Handoko,1998):

1. Pengertian Total
Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia yang mendukung.

2. Pengertian Kualitas
Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.

3. Pengertian Manajemen
Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategic, dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.


Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah suatu konsep manajemen yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari berbagai praktek manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. Di masa lampau, literatur manajemen berfokus pada fungsi-fungsi kontrol kelembagaan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya "perubahan paradigma" adalah menajamnya persaingan, ketidak-puasan pelanggan terhadap mutu pelayanan dan produk, pemotongan anggaran serta krisis ekonomi. Meskipun akar TQM berasal dari model-model perusahaan dan industri, namun kini penggunaannya telah merambah sturuktur manajemen, baik di lembaga pemerintah maupun lembaga nirlaba.

TQM memperkenalkan pengembangan proses, produk dan pelayanan sebuah organisasi secara sistematik dan berkesinambungan. Pendekatan ini berusaha untuk melibatkan semua pihak terkait dan memastikan bahwa pengalaman dan ide-ide mereka memiliki sumbangan dalam pengembangan mutu. Ada beberapa prinsip-prinsip fundamental yang mendasari pendekatan semacam itu, seperti mempromosikan lingkungan yang berfokus pada mutu; - dimana terdapat komunikasi terbuka dan rasa kepemilikan pegawai - sistem penghargaan dan pengakuan; pelatihan dn pendidikan terus menerus, dan pemberdayaan pegawai.

Di Indonesia, TQM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan sekarang cukup populer di sektor swasta khususnya dengan adanya program ISO 9000. Banyak perusahaan terkemuka dan perusahaan milik negara telah mengadopsi TQM sebagai bagian dari strategi mereka untuk kompetitif baik di tingkat nasional mupun internasional. Tetapi TQM kurang begitu dikenal di sektor publik. Namun kini keadaan sudah berubah, faktor-faktor yang mendorong sektor swasta untuk beradaptasi dengan konsep ini, juga memiliki dampak terhadap cara pemerintah menyediakan pelayanan.

Indonesia kini berada dalam periode transisi, dari gaya pemerintahan otoriter yang sangat sentralistik menuju ke gaya pemerintahan bottom-up yang desentralistik, dimana pemerintah daerah berada dalam proses menerima otonomi daerah. Masa transisi ini berlangsung dalam masa krisis ekonomi dan restrukturasi yang memaksa pemerintah untuk mengeksplorasi model-model pengadaan pelayanan alternatif. Sebenarnya, UU No. 22 1999 (mencakup kepemerintahan daerah) memiliki potensi untuk mentransformasi cara pemberian pelayanan oleh pemerintah secara dramatis. UU ini bertujuan untuk memberdayakan pemerintah daerah, menguatkan masyarakat lokal dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam konteks inilah terdapat peluang yang berharga untuk memperkenalkan dan melaksanakan TQM.

Dalam pengalaman DELIVERI di sektor peternakan, TQM telah memainkan peran penting dalam merubah perilaku dari tingkat petani hingga tingkat manajemen senior. Evaluasi terhadap pelaksanaan TQM mengidentifikasi peningkatan tingkat kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan pada program inseminasi buatan di Kabupaten Bulukumba dan Barru. Di Minahasa, Juru Kesehatan Hewan Masyarakat memenuhi kebutuhan para petani terhadap perawatan kesehatan hewan dengan biaya terjangkau.

Namun demikian, penerapan TQM adalah suatu proses jangka panjang dan berlangsung terus menerus, karena budaya suatu organisasi sangatlah sulit untuk dirubah. Faktor-faktor yang membentuk budaya organisasi seperti struktur kekuasaan, sistem administrasi, proses kerja, kepemimpinan, predisposisi pegawai dan praktek-praktek manajemen berpotensi untuk menjadi penghambat perubahan. Terkadang kekuasaan paling penting di sektor publik tidak ditemukan dalam organisasi, tetapi lebih sering terdapat pada sistem yang lebih besar. Sebagai contoh, sistem pendidikan, personalia, peraturan dan anggaran berada di luar kekuasaan organisasi sektor publik.

Selain hambatan-hambatan yang berada di luar ruang lingkup sebuah organisasi, terdapat kendala lain yang khas di setiap organisasi, seperti kurangnya akuntabilitas terhadap pelanggan, tidak jelasnya visi dan misi, penolakan terhadap perubahan dan lemahnya komitmen di kalangan manajer senior untuk menerapkan TQM.

Potensi keberhasilan TQM sudah nampak dan dampaknya pun bisa diperlihatkan, sekarang yang dibutuhkan adalah keputusan untuk melaksanakan TQM. Hal ini mestinya menjadi bagian dari suatu strategi untuk meningkatkan komitmen lembaga- lembaga publik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Sumber :
1)  http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://asq.org/learn-about-quality/total-quality-management/overview/overview.html&ei=CTFXTeitFdCmrAeezumaBw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=6&ved=0CD8Q7gEwBQ&prev=/search%3Fq%3DTotal%2BQuality%2Bmanagement%26hl%3Did%26safe%3Doff%26prmd%3Divnsb
2)  http://erickurniadi.wordpress.com/2009/01/15/pengertian-tqm-“-total-quality-manajement”-gkm/
3)  http://www.blogerch.com/2007/04/total-quality-management-tqm-ringkasan.html

Analisa SWOT


SWOT adalah singkatan yg diambil dari huruf depan kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat, yg dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sbg Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.

Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.

Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

Berikut ini adalah contoh sederhana analisa SWOT yg dibuat oleh seorang cowok SMA saat ingin mulai aktivitas 'pacaran'.

Kekuatan
- Tampang saya cukup lumayan, otak juga gak bodo-bodo banget (3 besar di kelas)
- Selama ini punya cukup uang utk jajan, nonton, beli alat musik dan beli komik

Kelemahan
- Tidak percaya diri, masih ada minder terutama jika bertemu cewek yg agresif
- Tidak punya kendaraan pribadi

Peluang
- Punya banyak teman yg punya adik cewek cantik
- Di kelas, masih banyak murid cewek yg belum punya pacar

Ancaman
- Cowok dari kelas lain banyak yg ngeceng ke kelas gue
- dst
(Contoh di atas hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan mohon dimaafkan)

Utk membantu membedakan apakah suatu hal digolongkan ke dalam kekuatan ataukah peluang bisa dilakukan dgn cara melihat asal dari suatu hal tsb.

Kembali ke contoh di atas, jika si cowok tsb ingat bahwa dia punya klub band, akan digolongkan kemanakah? Kekuatan atau peluang?

Ketika dia melihat bahwa klub band adalah sesuatu yg berasal dari luar dirinya, maka ia segera menggolongkan keberadaan klub band sbg peluang (yg harus ia manfaatkan tentunya).

Dgn kondisi SWOT seperti di atas, kira-kira apa hasil dari analisa-nya. Apa arahan langkah yg harus diambil oleh si cowok SMA tadi saat memulai kegiatan pacaran?

1. Tabung uang yg ia miliki utk beli motor buat modal pacaran
2. Hindari cari pacar di kelasnya, mending cari adik cewek temannya (masih lebih gampang diboongin, he he he)
3. Lebih rajin latihan Band dan cari kesempatan utk manggung sehingga lebih terkenal dan jadi rebutan cewek
4. Rajin gaul supaya berkurang mindernya
(sekali lagi, rekomendasi ini juga fiktif belaka...)

Hal penting yg harus diingat selama menggunakan analisa SWOT adalah semua yg dituliskan haruslah jujur dan berdasarkan fakta. Bayangkan jika si cowok di atas hanya berandai-andai bahwa ia punya cukup uang jajan, maka arahan utk menabung uang jajan buat beli motor pun jadi tidak berguna.

Berikut ini dijelaskan tambahan hal-hal yg biasanya menjadi:
· Kekuatan:
Knowledge atau kepakaran yg dimiliki
Produk baru atau pelayanan yg unik
Lokasi tempat perusahaan berada
Kualitas produk atau proses

 · Kelemahan:
Kurangnya pengetahuan marketing
Produk yg tidak dapat dibedakan dgn produk kompetitor
Lokasi perusahaan yg terpencil
Kualitas produk yg jelek
Reputasi yg buruk

 · Peluang:
Pasar yg berkembang
Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi
Segmen pasar yg baru
Pasar internasional
Pasar yg luang karena kompetitor yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer

 · Ancaman:
Kompetitor baru di area yg sama
Persaingan harga dgn kompetitor
Kompetitor mengeluarkan produk baru yg inovatif
Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar
Diperkenalkannya pajak penjualan

Perhatian:
SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda. Dgn demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan dan bukan pemecahan masalah.
Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yg disembunyikan atau kekuatan yg tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan
Analisa harus didasarkan atas kondisi yg sedang terjadi dan bukan situasi yg seharusnya terjadi
Hindari ”grey areas”. Utk memudahkan membedakan antara kekuatan dan kelemahan, selalu hubungkan situasi yg dihadapi dgn persaingan yg sedang berjalan. Apakah perusahaan Anda lebih baik dari kompetitor atau tidak?
Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin.
Sumber :
1)  http://meidii.multiply.com/journal/item/7


 

Copyright (c) 2010 Manajemen Keperawatan. Design by WpThemesExpert
Blogger Template by New Blogger Templates.
This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates